Versi 1
Dewi Lanjar sampai sekarang masih merupakan legenda yang hidup di dalam masyarakat dan masih berpengaruh dalam jiwa masyarakat terutama di Pekalongan. Dalam segala peristiwa sering kali dihubungkan dengan Dewi Lanjar, apabila ada anak yang sedang bermain-main di pantai hilang tentu mereka berpendapat bahwa si anak itu dibawa Dewi Lanjar. Dan bilamana dapat diketemukan kembali tentulah si anak menyatakan dirinya tersesat disuatu daerah atau suatu kraton yang penghuni-penghuninya juga seperti kita-kita ini. Mereka mempunyai kegiatan membatik, berdagang, menukang, nelayan dan lain-lain yang tidak ubahnya seperti didalam kota saja. Daerah tersebut dikuasai oleh seorang Putri yang cantik ialah Dewi Lanjar.
Diceritakan pada jaman dahulu di suatu tempat Kota Pekalongan hiduplah seorang putri yang sangat cantik jelita, sampai sekarang masih menjadi pembicaraan penduduk, tempat yang terkenal dengan nama Dewi Rara Kuning. Adapun tempat tinggalnya tiada dapat diketahui secara pasti.
Dalam menempuh gelombang hidupnya Dewi Rara Kuning mengalami penderitaan yang sangat berat, sebab dalam usia yang sangat muda ia sudah menjadi janda. Suaminya meninggal dunia setelah beberapa waktu melangsungkan pernikahannya. Maka dari itulah Dewi Rara Kuning kemudian terkenal dengan sebutan Dewi Lanjar. ( Lanjar sebutan bagi seorang perempuan yang bercerai dari suaminya dalam usia yang masih muda dan belum mempunyai anak ). Sejak ditinggal suaminya itu Dewi Lanjar hidupnya sangat merana dan selalu memikirkan suaminya saja. Hal yang demikian itu berjalan beberapa waktu lamanya, tetapi lama kelamaan Dewi Lanjar sempat berpikir kembali bahwa kalau dibiarkan demikian terus akan tidak baik akibatnya. Maka dari itulah ia kemudian memutuskan untuk pergi meninggalkan kampung halamannya, merantau sambil menangis hatinya yang sedang dirundung malang.
Lihat juga :
Legenda Ratu Pantai SelatanMisteri Gunung Kawi Jawa Timur
Legenda Putri Duyung Lengkap
Legenda Ratu Pantai Utara Dewi Lanjar
Tersebutlah, perjalanan Dewi Lanjar sampai disebuah sungai yaitu sungai Opak. Di tempat ini kemudian bertemu dengan Raja Mataram bersama Mahapatih Singaranu yang sedang bertapa ngapung di atas air sungai itu. Dalam pertemuan itu Dewi Lanjar mengutarakan isi hatinya serta pula mengatakan tidak bersedia untuk menikah lagi. Panembahan Senopati dan Mahapatih Singoranu demi mendengar tuturnya tergaru dan merasa kasihan. Oleh karena itu dinasehatinya agar bertapa di Pantai Selatan serta pula menghadap kepada Ratu Kidul. Setelah beberapa saat lamanya, mereka berpisahan serta melanjutkan perjalanan masing-masing, Panembahan dan Senopati beserta patihnya melanjutkan bertapa menyusuri sungai Opak sedangkan Dewi Lanjar pergi kearah Pantai Selatan untuk menghadap Ratu Kidul.
Dikisahkan bahwa Dewi Lanjar sesampainya di Pantai Selatan mencari tempat yang baik untuk bertapa. Karena ketekunan dan keyakinan akan nasehat dari Raja Mataram itu akhirnya Dewi Lanjar dapat moksa ( hilang ) dan dapat bertemu dengan Ratu Kidul.
Dalam pertemuan itu Dewi Lanjar memohon untuk dapat menjadi anak buahnya, dan Ratu Kidul tiada keberatan. Pada suatu hari Dewi Lanjar bersama jin – jin diperintahkan untuk mengganggu dan mencegah Raden Bahu yang sedang membuka hutan Gambiren ( kini letaknya disekitar jembatan anim Pekalongan dan desa Sorogenen tempat Raden Bahu membuat api ) tetapi karena kesaktian Raden Bahu, yang diperoleh dari bertapa Ngalong ( seperti Kalong / Kelelawar ), semua godaan Dewi Lanjar dan jin – jin dapat dikalahkan bahkan tunduk kepada Raden Bahu. Karena Dewi Lanjar tiada berhasil menunaikan tugas maka ia memutuskan tidak kembali ke Pantai Selatan, akan tetapi kemudian memohon ijin kepada Raden Bahu untuk dapat bertempat tinggal di Pekalongan. Oleh Raden Bahu disetujui bahkan pula oleh Ratu Kidul. Dewi Lanjar diperkenankan tinggal dipantai utara Jawa Tengah terutama di Pekalongan. Konon letak keraton Dewi Lanjar terletak dipantai Pekalongan disebelah sungai Slamaran.
sumber : facebook
versi 2
Dewi Lanjar hingga saat ini masih tetap adalah legenda yang hidup didalam orang-orang serta masih tetap punya pengaruh dalam jiwa orang-orang terlebih di Pekalongan. Dalam semua momen kerapkali dikaitkan dengan Dewi Lanjar, jika ada anak yang tengah bermain-main di pantai hilang pasti mereka memiliki pendapat bahwa si anak itu dibawa Dewi Lanjar. Serta bilamana bisa di ketemukan kembali tentulah si anak menyebutkan dianya tersesat disuatu daerah atau satu kraton yang penghuni-penghuninya juga seperti kita-kita ini. Mereka memiliki aktivitas membatik, berdagang, menukang, nelayan serta lain-lainyang tak gantinya seperti di dalam kota saja. Daerah itu dikuasai oleh seseorang Putri yang cantik bernama Dewi Lanjar.
Diceritakan pada masa dulu di satu tempat Kota Pekalongan hiduplah seseorang putri yang sangatlah cantik jelita bernama Dewi Rara Kuning. Adapun rumahnya masih tetap simpang siur, tak ada yang tahu dengan cara pasti. Dalam meniti kehidupnya Dewi Rara Kuning alami penderitaan yang sangatlah berat, karena dalam umur yang sangatlah muda ia telah jadi janda. Suaminya wafat dunia sesudah sekian waktu menyelenggarakan pernikahannya. Jadi dari tersebut Dewi Rara Kuning lalu populer dengan sebutan Dewi Lanjar. (Lanjar sebutan untuk seseorang wanita yang bercerai dari suaminya dalam umur yang masih tetap muda serta belum memiliki anak). Mulai sejak ditinggal mati suaminya itu Dewi Lanjar hidupnya sangatlah merana serta senantiasa pikirkan suaminya saja. Hal yang sekian itu jalan sekian waktu lamanya, namun lama kelamaan Dewi Lanjar pernah memikirkan kembali bahwa bila dilewatkan sekian selalu tidak akan baik mengakibatkan. Jadi dari tersebut ia lalu mengambil keputusan untuk pergi meninggalkan kampung halamannya, merantau sembari menangis hatinya yang tengah dilanda malang.
Dicertakan, perjalanan Dewi Lanjar hingga disebuah sungai yang bernama kali Opak. Ditempat ini ia bersua Raja Mataram berbarengan Mahapatih Singaranu yang tengah bertapa mengapung diatas air sungai itu. Dalam pertemuan itu Dewi Lanjar mengungkapkan isi hatinya dan juga menyampaikan tak bersedia untuk menikah lagi. Panembahan Senopati serta Mahapatih Singoranu untuk mendengar katanya terharu serta terasa iba. Oleh karenanya dinasehatinya supaya bertapa di Pantai Selatan dan juga menghadap pada Ratu Kidul. Sesudah sekian waktu lamanya, mereka berpisahan dan meneruskan perjalanan semasing, Panembahan Senopati beserta patihnya meneruskan bertapa menyusuri kali Opak sedang Dewi Lanjar pergi kearah Pantai Selatan untuk menjumpai Ratu Kidul.
Diceritakan bahwa Dewi Lanjar setelah tiba di Pantai Selatan mencari tempat yang baik untuk bertapa. Lantaran ketekunan serta kepercayaan bakal saran dari Raja Mataram itu pada akhirnya Dewi Lanjar bisa moksa (hilang) serta bisa bersua dengan Ratu Kidul. Dalam pertemuan itu Dewi Lanjar memohon agar bisa jadi anak buahnya, serta Ratu Kidul tidak ada keberatan. Disuatu hari Dewi Lanjar berbarengan jin – jin diperintahkan untuk mengganggu serta menghindar Raden Bahurekso yang tengah buka rimba Gambiran (saat ini letaknya di sekitar jembatan anim Pekalongan serta desa Sorogenen tempat Raden Bahurekso bikin api) namun lantaran kesaktian Raden Bahurekso, yang didapat dari bertapa Ngalong (seperti Kalong/Kelelawar), seluruhnya godaan Dewi Lanjar serta jin – jin bisa ditaklukkan bahkan juga tunduk pada Raden Bahurekso. Lantaran Dewi Lanjar gagal menunaikan pekerjaan jadi ia mengambil keputusan tak kembali ke Pantai Selatan, namun lalu memohon ijin pada Raden Bahurekso agar bisa bertempat tinggal di Pekalongan. Oleh Raden Bahurekso di setujui bahkan juga juga oleh Ratu Kidul. Dewi Lanjar diperbolehkan tinggal dipantai utara Jawa Tengah terlebih di Pekalongan.
Konon letak keraton Dewi Lanjar terdapat dipantai Pekalongan disamping sungai Slamaran. Tempat wisata SLAMARAN INDAH adalah Daerah pesisir yang memberi rasa sejuk serta nyaman. Terdapat disamping timur Pantai Pasir Kencana dibatasi oleh muara Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan.
sumber : nyirorokidultanpatumbal
versi 3
Ratu Laut Utara adalah sosok legenda penguasa laut utara pulau Jawa, khususnya di utara Pekalongan, Jawa Tengah. Dalam kepercayaan masyarakat Pekalongan, nama Ratu Laut Utara yang sebenarnya adalah Dewi Lanjar. Lanjar adalah sebutan bagi wanita yang bercerai dengan suaminya dalam usia yang masih muda dan belum mempunyai anak.
Masyarakat Pekalongan pada khususnya masih memiliki kepercayaan kental terhadap sosok Dewi Lanjar. Misalnya jika ada anak hilang saat bermain di pantai, masyarakat percaya bahwa anak tersebut dibawa oleh Dewi Lanjar. Konon letak keraton Dewi Lanjar terletak di pantai Pekalongan sebelah sungai Slamaran.
Pada zaman dahulu di Pekalongan hiduplah seorang putri cantik bernama Dewi Rara Kuning. Ia telah menjadi janda di usia yang sangat muda karena suaminya meninggal beberapa waktu setelah pernikahan mereka. Itulah sebabnya Dewi Rara Kuning kemudian terkenal dengan sebutan Dewi Lanjar. Karena hal tersebut, Dewi Lanjar memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya agar tidak terus-menerus dirudung duka.
Setibanya di sungai Opak, ia bertemu Raja Mataram Panembahan Senopati bersama Mahapatih Singaranu yang sedang bertapa mengapung di atas air sungai. Dewi Lanjar mengutarakan isi hatinya dan berkata tidak akan menikah lagi. Panembahan Senopati dan Mahapatih Singoranu merasa kasihan kemudian menasehatinya agar bertapa di Pantai Selatan menghadap Ratu Kidul. Selanjutnya mereka berpisah, Panembahan Senopati beserta patihnya melanjutkan bertapa menyusuri sungai Opak sedangkan Dewi Lanjar menuju Pantai Selatan. Ia bertapa dengan tekun kemudian moksa dan bertemu dengan Ratu Kidul.
Dalam pertemuan itu, Dewi Lanjar memohon menjadi anak buah Kanjeng Ratu Kidul, Ratu Kidul tidak keberatan. Suatu hari, Dewi Lanjar bersama pasukan jin diperintahkan untuk mengganggu dan mencegah Raden Bahu yang sedang membuka hutan Gambiren (kini berada di sekitar jembatan anim Pekalongan dan desa Sorogenen). Namun, Raden Bahu tidak terpengaruh semua godaan Dewi Lanjar dan pasukan jinnya. Karena tidak berhasil menunaikan tugas, Dewi Lanjar memutuskan untuk tidak kembali ke Pantai Selatan, tetapi memohon izin kepada Raden Bahu untuk dapat bertempat tinggal di Pekalongan. Hal tersebut disetujui baik oleh Raden Bahu maupun oleh Ratu Kidul. Dewi Lanjar diperkenankan tinggal dipantai utara Jawa Tengah terutama di Pekalongan.
Dalam pertemuan itu, Dewi Lanjar memohon menjadi anak buah Kanjeng Ratu Kidul, Ratu Kidul tidak keberatan. Suatu hari, Dewi Lanjar bersama pasukan jin diperintahkan untuk mengganggu dan mencegah Raden Bahu yang sedang membuka hutan Gambiren (kini berada di sekitar jembatan anim Pekalongan dan desa Sorogenen). Namun, Raden Bahu tidak terpengaruh semua godaan Dewi Lanjar dan pasukan jinnya. Karena tidak berhasil menunaikan tugas, Dewi Lanjar memutuskan untuk tidak kembali ke Pantai Selatan, tetapi memohon izin kepada Raden Bahu untuk dapat bertempat tinggal di Pekalongan. Hal tersebut disetujui baik oleh Raden Bahu maupun oleh Ratu Kidul. Dewi Lanjar diperkenankan tinggal dipantai utara Jawa Tengah terutama di Pekalongan.
sumber : wikipedia
Kumpulan Kaligrafi Unik
Kaum Muslimah Tercantik di Dunia
Nama Keluarga Ultraman Lainnya
0 Response to "Legenda Ratu Pantai Utara Dewi Lanjar"
Post a Comment
Komentar dengan meninggalkan LINK tidak akan dipublikasikan!
Anda membutuhkan info lainnya seperti :
> Sejarah
> Legenda
> Mitos
> Profil atau Biografi
Silahkan request, Segera akan kami posting di blog ini.
Semoga bermanfaat